"WARSEN MANG DIMAN"
Pengrajin alat-alat karawitan sunda kacapi , gamelan, calung , kendang , alat-alat kasidah & nasyid.
Jl. Soekarno Hatta (sekelimus) no.577 Bandung
HP : 0878 2363 1555
DESKRIPSI
Kendang adalah jenis alat tepuk terbuat dari kulit, yang dimainkan dengan cara ditepuk. Fungsinya sebagai pengatur irama lagu. Kendang yang tergabung dalam perangkat gamelan. Kendang biasa disebut Gendang, asal kata dari Ke dan Ndang (artinya Cepat) dalam bahasa Jawa.
Berdasarkan ukuran bentuk terdapat 3 jenis Kendang Sunda antara lain : Kendang Gede atau besar , Kendang Gending atau sedang , dan Kulanter.Kulanter dalah kendang berukuran kecil. Kendang ini berperan untuk menambah variasi tabuhan Kendang sedang. Kami mengambil sampel perusahaan kendang yang tepatnya berada di jalan Soekarno-Hatta Bandung.
Perusahaan kendang yang diberi nama”WARSEN MANG DIMAN” Memproduksi berbagai jenis kendang salah satunya adalah kulanter. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1994. Pemilik perusahaan adalah Pak Diman. Pak Diman dibantu 2 rekan yaitu Pak Joko dan Pak Narto.
LAYOUT
ANALISIS
Analisis Stasiun Kerja
Menurut analisis kelompok kami terdapat beberapa kelemahan dalam penempatan stasiun kerja industri rumahan “Warsen Mang Diman”, yaitu:
1.Penempatan stasiun kerja yang tidak teratur dan tidak sesuai dengan alur proses kerja, sehingga tidak mengefesienkan jarak dan waktu kerja.
2.Penempatan material
yang tidak teratur sehingga sulit untuk dijangkau.
Analisis Sistem Kerja
Menurut kelompok kami terdapat beberapa kelemahan dalam sistem kerja industri rumahan
“Warsen Mang Diman”, yaitu:
1.Sumber daya (tenaga kerja dan alat)
yang kurang memadai sehingga waktu produksi menjadi lebih lama.
2.Pembuatan material
yang tidak efisien sehingga menghabiskan banyak waktu. Contohnya pada pembuatan rangka untuk penutup kendang. Rangka tidak langsung disesuaikan ukurannya pada tutup kendang, akibatnya pekerjaan menggulung atau membentuk lingkaran pada bambu dikerjakan dua kali.
3.Proses penghalusan, yaitu mendempul dan mengampelas serta proses pengeringan dilakukan terpisah sehingga tidak mengefisienkan waktu.
4.Proses pengkilapan dengan cat plitur langsung dilanjutkan dengan proses penjemuran dan tidak didahului oleh proses pemeriksaan. Alur proses yang demikian terkesan dilakukan berulang-ulang dan tidak mengefisienkan waktu.
PETA KERJA
1.PPO (PETA PROSES OPERASI )
1.PAP ( PETA ALIRAN PROSES )
1.PTKTK ( PETA TANGAN KANAN DAN TANGAN
KIRI )
1.PERBAIKAN
OPC
1.PERBAIKAN
FPC
1.SOLUSI
STASIUN KERJA
Berikut merupakan solusi yang kami berikan terhadap analisis permasalahan stasiun kerja industri
rumahan “Warsen Mang Diman”, yaitu:
1.Penempatan stasiun kerja dibuat telebih ratur dan sesuai dengan alur proses kerja, sehingga lebih
mengefesienkan jarak dan waktu kerja.
2.Penempatan material dibuat lebih teratur sehingga material gampang untuk dijangkau.
Berikut merupakan solusi yang kami berikan terhadap analisis permasalahan stasiun kerja industri
rumahan “Warsen Mang Diman”, yaitu:
1.Penempatan stasiun kerja dibuat telebih ratur dan sesuai dengan alur proses kerja, sehingga lebih
mengefesienkan jarak dan waktu kerja.
2.Penempatan material dibuat lebih teratur sehingga material gampang untuk dijangkau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar